Sabtu, 02 Juli 2016

SEJARAH LAHIRNYA HALUA BLUEK/ HALUA SITUEK

SEJARAH LAHIRNYA HALUA BLUEK/ HALUA SITUEK
Oleh: Muhammad Jabannur, SHI
Jabal Bluek
Email: jabalutmap13@gmail.com/ Blogger: http://jabanbluek.blogspot.co.id/
ASN di Pemerintah Kabupaten Pidie

Sebelum kita membahas sejarah lahirnya Halua Bluek, terlebih dulu penulis memberikan pengertian “Halua dan Bluek”. Halua dalam bahasa Indonesia disebut dodol dan dalam bahasa Inggris disebut juga dengan dodol (Google translate).
Halua adalah suatu makanan khas daerah. Adapun bahan-bahan pembuatannya yaitu tepung ketan, tepung kandum, gula, santan dengan lama proses memasaknya yaitu 4-6 jam. Bluek adalah penggalan dari nama kemukiman dengan nama mungkim lengkapnya yaitu Bluek Grong-grong. Mukim Bluek Grong-grong terletak dalam wilayah Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Aceh. Halua Bluek adalah sejenis makanan khas daerah yang pertama sekali di buat oleh salah satu masyarakat kampung yang berada di Mukim Bluek Grong-grong.
Lahirnya Halua Bluek tidak lepas dari sempitnya lapangan kerja dan kemiskinan yang dirasakan oleh masyarakat aceh khususnya masyarakat kemukiman Bluek Grong-grong, maka salah satu gampong dalam kemukiman ini yaitu Gampong Balee Baroh Bluek, masyarat di gampong ini membuat suatu usaha industri kecil, yaitu dengan wouet (aduk) Halua, sebagai mata pencarian baru. Waktu itu sekitar tahun 1932 manyoritas masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek hidup di bawah garis kemiskinan.
Tahun 1932 merupakan masa penjajahan belanda, di mana hampir seluruh para lelaki di kampung ini, ikut berperang melawan penjajah, sehingga kesempatan untuk mencari nafkah sangat sempit. Salah satunya jalan yaitu dengan membuat halua dan menjualnya sambil bergerelia dengan berjalan kaki, misalnya bergerelia ke daerah geumpang, tangse dan indrapuri.Halua di masukkan ke dalam situek (Pelepah pohon pinang).

Pada awal lahirnya halua diberi nama halua situek, hal ini karena makanan halua tersebut di masukkan ke dalam situek. Alasan di masukkan ke dalam situek adalah agar saat di bawa waktu berjualan sambil gerelia tidak diketahui oleh Belanda akan tetapi paska merdekanya indonesia halua masih saja di taruh dalam situek dengan alasan agar saat halua keras saat indah dilihat dengan goresan di punggungnya (berbunga) bekasan dari situek tadi.
Seiring dengan berjalannya waktu paska kemerdekaan indonesia, penjualan halua masih saja ke daerah-daerah yang pada awal dimulainya penjualan yaitu, keumala, tangse dan geumpang. Saat menjualnya, proses komunikasi antar penjual dan pembeli terjadi dan pihak pembeli menanyakannya, kue apa namanya dan asal dari mana. Penjual menjawab ini namanya halua dari bluek. Hal demikian terus berlangsung, sehingga saat para pembeli baik pembelinya warga keumala, tangse dan geumpang, mereka lebih mudah menyebutnya dengan sebutan halua bluek. Namun kadang kala ada juga masyarakat yang menyebutnya halua situek. Bahkan mereka mengarang syair dalam penyebutan nama halua. Syair ini sering disebutkan oleh para pembeli, saat-saat mereka mendengar kalimat-kalimat halua bluek.
Adapun syairnya adalah sebagai berikut
Halua situek, sigou lhuek limong ploh rupiah, nye keunong halua situek, ada pih deuk gadoh sigra (Halua situek (pelepah pohon pinang) sekali caplok lima puluh rupiah, kalau makan halua situek rasa lapar hilang segera).
Para penjual, saat menjual halua dengan berjalan kaki dan memasuki lorong-lorong di perkampungan. Berjalan sambil berteriak dengan kata-kata “Halua bluek ek..Halua-halua” dengan suara keras, tujuannya agar para pembeli yang berada di dalam rumah dapat mendengar Namun halua sampai saat ini di kenal dengan sebutan namnya adalah halua bluek, selain menggunakan alat pembusnya dari situek juga ada bungkusannya dengan kertas menggunakan potongan karton sebagai pencetak agar terlihat indah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa lahirnya halua bluek sejak para kemerdekaan indonesia, yang di ciptakan oleh masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie pada tahun 1932. Proses pembuatannya memakan waktu 4-6 jam, dengansebutan namanya ada dua yaitu halua situek dan halua bluek, seiring perkembangan waktu sampai tahun 2016 masyarakat menyebutnya halua bluek[].
Sumber: Hasil Wawancara
1.   Maryam
2.   Khatijah
3.   Marzuki
4.   Ramli

0 komentar:

Posting Komentar